Rabu, 13 Juni 2012
Mengapa orang jenius cenderung menampakkan perilaku gila?
Ada keterkaitan antara jenius kreatif dan kegilaan, juga dengan schizophrenia dan gangguan bipolar sekaligus pada orang yang memiliki kreatifitas dan kecerdasan yang tinggi. Pendapat ini ditemukan dalam panel para ilmuwan yang semuanya memiliki beberapa gangguan mental.
Kay Redfield Jamison dari Sekolah kedokteran John Hopkins yang menderita gangguan bipolar mengatakan bahwa tes intelijensi di Swedia pada anak berumur 16 tahun memperlihatkan bahwa anak dengan kecerdasan yang tinggi sebagian besar cenderung terlihat seperti membangun atau mengembangkan gangguan pada mentalnya.
'They found that people who excelled when they were 16 years old were four times as likely to go on to develop bipolar disorder,' says Jamison.
Jamison mengabdikan hidupnya untuk meneliti dan menulis tentang gangguan bipolar, sejak dia didiagnosa bahwa dirinya menderita bipolar pada masa mudanya.
Pada diskusi di New York's World Science Fair, panel diskusi tersebut yang membicarakan lebih dari 20 paper dengan hasil bahwa ada hubungan eksplisit antara kecerdasan yang tinggi dengan kreativitas.
Pelukis dunia Van Gogh dan pengarang Jack Kerouac keduanya dinobatkan sebagai orang jenius namun perilakunya terlihat sebagai orang yang self-destructive. Apa yang membuat mata manusia tidak jelas dalam memandang hal ini?
'The notion of a ‘tortured genius’ or ‘mad scientist’ may be more than a romantic aberration,' says the World Science Fair.
Riset menunjukkan bahwa gangguan bipolar dan schizophrenia berkorelasi dengan kreativitas dan kecerdasan yang tinggi, menimbulkan pertanyaan yang menarik: Apa peran yang dilakukan lingkungan dalam gangguan mental? Apakah secara positif cacat mental dipilih dari sejak berbentuk gen? Dimanakah garis batas antara berkah dan kerugian?
Dalam film Beautiful Mind, Ahli matematika John Nash berjuang lama bersama schizophrenia.
Riset sebelumnya menemukan petunjuk bahwa ada banyak 'link' yang tercipta dari satu gen terpisah, diketahui nama gen tersebut adalah DARPP-32, yang menghubungkan antara jenius dan gila.
Tiga perempat dari orang-orang mewarisi gen versi DARPP-32, yang meningkatkan kemampuan otak untuk berpikir dengan memperbaiki proses informasi yang dilakukan oleh otak depan - prefrontal cortex, - bagian otak yang memainkan pemikiran dan perilaku.
Sumber : http://bolosrewu.blogspot.com/2012/06/mengapa-orang-jenius-cenderung.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar