Rabu, 13 Juni 2012
Adolf Hitler
Ini adalah satu ulasan kecil yang singkat tentang seorang tokoh kontroversi dunia bernama Adolf Hitler. Terlepas dari sejarahnya yang kelam dan mengundang kebencian itu , ada beberapa hal yang bisa kita petik dari kehidupannya.
Kisah Adolf Hitler dengan aksinya membangkitkan bangsa Jerman , siapa yang tak mengetahuinya ? Namun tahukah kita bahwa Hitler adalah anak ” bodoh ” yang hobi membaca ?
Ya , itu adalah fakta. Dalam sejarahnya Adolf Hitler memang seorang yang boleh dibilang kontroversi , di satu sisi mendatangkan kebencian mndalam terutama pada bangsa yang pernah merasakan ganasnya tentara bangsa pimpinannya , namun di sisi lain ternyata Hitler juga memiliki satu sentuha ajaib yang bisa menjadi pelajaran berharga buat kita semua. Diam-diam ia memiliki satu hobi yang sering guru-guru kita ajarkan di sekolah , hobi membaca !
Adolf Hitler , yang memiliki ayah bernama Alois Hitler dan ibu bernama Klara itu memang dikenal di sekolah-nya sebagai anak yang paling rajin mengunjungi perpustakaan. Ia rupanya jenuh dengan pelajaran sekolah Jerman masa iu yang terlalu menekankan pelajaran humaniora dan hal-hal teoritis lainnya. Oleh karenanya ia tidak tahan dan memilih ” mengungsi ” ke perpustakaan.
Lalu apa yang ia lakukan di sana ? Di luar dugaan , ia rupanya justru tertarik dengan buku-buku bertemakan kebesaran bangsa Jerman. Ia melahap habis buku-buku itu yang berada di perpustakaan sekolahnya. Ia juga sempat membaca karangan filsafat yang ditulis oleh pengarang terkenal macam Niestzhe dan lainnya. Pengunjung perpustakaan Wina ini juga menyenagi buku-buku militer , buku - buku karangan Bismarck , serta buku lainnya yang nanti akan memengaruhi sepak terjangnya di masa depan.
Aapakah Hitler berhenti menjadi pembaca saja ? Tidak , ternyata ia juga seorang penulis.
Penyaluran mimpi-mimpi politik Hitler adalah tulisan yang disusun dalam buku Mein Kampf yang fenomenal itu , yang mampu menyihir rakyat Jerman untuk bangkit melesat menumbangkan musuh dan stereotipe yang melekat dalam diri mereka bahwa mereka adalah bangsa kalah. Ia menuliskannya tatkala ia dipenjara karena pristiwa pemberontakan yang ia lakukan menetang pemerintahan Weimar yang lemah. Di dalam penjara itulah ia mengasah penanya , menari-narikannya hingga menjadi mahakarya besar yang hingga kini masih bisa kita lihat di toko buku di mana-mana.
Saya selalu mengagumi kisah bangsa Jerman yang dengan segala kekalahan dan kekurangannya bisa bangkit kembali menjadi bangsa yang disegani. Bisa kita lihat dalam sejarah perang dunia ke 2 , Jerman saat itu menantang langsung tiga negara maju sekaligus , Amerika Serikat , Inggris dan Uni Sovyet. Di palagan Eropa yang sebegitu terbatasnya Jerman seorang diri mampu menunjukan kekuatan besarnya kalau mereka tak menyerah walau dikeroyok tiga kekuatan dunia yang disegani. Dengan kecepatannya , organisasi tempurnya yang rapi serta keanggihan teknologi dan strategi militer yang mumpuni , Jerman bahkan nyars memenagkan pertempuran tak seimbang itu. Banyak pengamat dan analis sejarah menyebutkan bahwa Jerman sangat dekat dengan kemenangan kalau saja tak diubah kisahnya oleh beberapa faktor.
Itulah sekelumit contoh bagaimana seorang mantan kopral yang brilian bernama Adolf Hitler itu mengejutkan dunia dengan aksinya. Pembakatannya yang luar biasa dalam mengangkat bangsa kalah perang itu tidaklah seketika , tapi butuh proses dan perjuangan panjang yang melelahkan. Dimulai dari kegemaran membacanya yang tinggi , lalu keputusannya memasuki ranah militer yang secara tak langsung mengasah keberanian dan kedisiplinannya , menuliskan segala pemikiran dan ambisisnya dalam satu buku yang akan menjadi kitab suci bagi perjuangan bangsa Jerman , hingga akhirnya ia menjadi seorang pemimpin besar yang sukses membawa Jerman keluar dari kekalahannya.
Walaupun akhir kisah ini tidaklah manis baginya , namun sepak terjangnya selama hidupnya sungguh memuat kisah yang patut menjadi pelajaran buat kita saat ini. Poin apa yang bisa kita ambil dari kisah tersebut ? Setidaknya kita bisa mengambil kesimpulan bahwa semangat pantang menyerah yang diimbangi kebiasaan intelektual , membaca dan menulis , bisa menjadi senjata ampuh untuk kebangkitan , baik itu dalam skup personal maupun dalam skup bangsa dan negara. Hal inilah yang sedang menjadi krisis kronis di tanah bernama Indonesia ini.
Sumber : http://sejarah.kompasiana.com/2011/02/07/adolf-hitler-dan-kebiasaan-membaca-menulisnya/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar