Jakarta, 2 juni 2013
Pengertian Metode Ilmiah metode dapat diartikan sebagai
sebuah cara, yaitu cara yang teratur dan sistematis untuk mencapai maksud dan
tujuan tertentu. Ilmiah berarti bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan;
memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Definisi metode menurut beberapa
ahli :
- Rothwell & Kazanas, metode adalah cara, pendekatan, atau proses untuk menyampaikan informasi.
- Titus, metode adalah rangkaian cara dan langkah yang tertib dan terpola untuk menegaskan bidang keilmuan.
- Macquarie, metode adalah suatu cara melakukan sesuatu, terutama yang berkenaan dengan rencana tertentu.
- Wiradi, metode adalah seperangkat langkah (apa yang harus dikerjakan) yang tersusun secara sistematis (urutannya logis).
- Almadk (1939), metode adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran.
- Ostle (1975), metode adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.
- Drs. Agus M. Hardjana, metode adalah cara yang sudah dipikirkan masak-masak dan dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah tertentu guna mencapai tujuan yang hendak dicapai.
- Hebert Bisno (1969), metode adalah teknik-teknik yg digeneralisasikan dgn baik agar dapat diterima atau digunakan secara sama dalam satu disiplin, praktek, atau bidang disiplin dan praktek.
- Max Siporin (1975), metode adalah sebuah orientasi aktifitas yg mengarah kepada persyaratan tugas-tugas dan tujuan-tujuan nyata.
- Rosdy Ruslan (2003:24), metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya.
- Nasir (1988:51), metode adalah cara yang digunakan untuk memahami sebuah objek sebagai bahan ilmu yang bersangkutan.
Sehubungan
dengan upaya ilmiah, maka metode berkaitan dengan masalah cara kerja untuk
dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi dasar
metode adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan. Dapat disimpulkan bahwa
metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh
pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan
serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam.
Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan
eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut
dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Karakteristik
Metode Ilmiah
- Bersifat kritis / analitis, maksudnya metode menunjukkan adanya proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan metode untuk pemecahan masalah.
- Bersifat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan bukti-bukti yang tersedia.
- Bersifat obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula.
- Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
- Bersifat empiris, artinya metode yang digunakan berdasarkan pada fakta di lapangan.
Langkah-langkah
Metode Ilmiah
a. Perumusan
masalah
Perumusan
masalah adalah langkah awal dalam melakukan kegiatan ilmiah. Perumusan masalah
berarti pertanyaan mengenai suatu objek serta dapat diketahui faktor-faktor
yang berhubungan dengan objek tersebut. Proses kegiatan ilmiah dimulai ketika
kita tertarik pada sesuatu hal. Pada saat kita tertarik pada sesuatu, sering
timbul pertanyaan dalam pikiran. Perumusan masalah merupakan langkah untuk
mengetahui masalah yang akan dipecahkan sehingga masalah tersebut menjadi jelas
batasan, kedudukan, dan alternatif cara untuk memecahkan masalah tersebut.
b. Menetukan
Hipotesis
Hipotesis
merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu permasalahan. Penyusunan
hipotesis dapat berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan
oleh orang lain. Dalam penelitian, setiap orang berhak menyusun Hipotesis.
c. Pengujian
Hipotesis
Pengujian
hipotesis dilakukan dengan cara menganalisis data. Data dapat diperoleh dengan
berbagai cara, salah satunya melalui percobaan atau eksperimen. Percobaan yang
dilakukan akan menghasilkan data berupa angka untuk memudahkan dalam penarikan
kesimpulan. Pengujian hipotesis juga berarti mengumpulkan bukti-bukti yang
relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat
bukti-bukti yang mendukung hipotesis.
d. Penarikan
kesimpulan
Penarikan
kesimpulan merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu
ditolak atau diterima. Hipotesis yang diterima dianggap sebagai bagian dari
pengetahuan ilmiah, sebab telah memenuhi persyaratan keilmuan. Syarat keilmuan
yakni mempunyai kerangka penjelasan yang konsisten dengan pengetahuan ilmiah
sebelumnya serta telah teruji kebenarannya.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar